KORPORATNEWS.COM, Jakarta – Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kepri, Wanda P. Asmoro, yang diwakili oleh Irfan Ardiyansah selaku PJ Pelayanan menghadiri kegiatan sosialisasi mengenai kajian Blackspot dan Troublespot di wilayah Polresta Barelang, pada Kamis (22/08/2024). Turut hadir dalam sosialisasi ini Tim Korlantas Polri, Perwakilan dari Polresta Barelang, Dinas Perhubungan Kota Batam, Jasa Raharja Kepri, Dinas Kesehatan Kota Batam dan Dinas Bina Marga Kota Batam.

Kabagsumda Polresta Barelang, Kompol Romy William, menyebut Blackspot atau sering dikenal lokasi rawan merupakan titik lokasi kecelakaan yang memiliki angka kecelakaan dua digit selama dua tahun. “Namun secara sederhana, lokasi rawan kecelakaan bisa diartikan sebagai lokasi kejadian kecelakaan yang terjadi secara berulang dalam satu waktu yang relatif sama dan diakibatkan oleh penyebab yang relatif sama pula” ujarnya. Lebih rinci, Beliau menjelaskan klasifikasi titik rawan laka terbagi menjadi Blackspot, Black Site, serta Black Area.

Ia mengatakan, untuk puncak kemacetan ini terjadi pada sore hari bertepatan dengan jam pulang siswa sekolah dan para pekerja, ini dikarenakan jalan tersebut dalam proses perbaikan dan kontruksi jalan raya yang lebih baik kedepannya. “Untuk itu, Satlantas menghimbau pengguna jalan agar meningkatkan faktor keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas agar situasi lalu lintas di Tanjungpinang dapat lebih kondusif” tambah Romy.

Irfan menyampaikan “Adapun titik Blackspot di Kota Batam tepatnya di Jalan Letjen Suprapto yang merupakan jalan lurus tanpa dengan penerangan yang cukup sehingga kendaraan sering melaju dengan kecepatan tinggi yang dapat meningkatkan fatalitas kecelakaan dan di Simpang Kepri Mall yang merupakan titik rawan laka yang merupakan perempatan lampu merah dikarenakan banyak pengendara roda 2 yang menerobos lampu merah tersebut walau sudah ada yellow box dan rambu peringatan lalu lintas”.

Sementara itu,  Ketua Tim Korlantas Polri, Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma, menjelaskan “Untuk Troublespot atau dikenal titik rawan kemacetan ada pada 2 titik di Kota Batam, yaitu di Simpang UIB dan Bundaran Kabil”.

“Kepada jajaran Forum Komunikasi Lalu Lintas Wilayah Kota Batam untuk bersinergi dalam mengurangi tingkat kecelakaan di titik blackspot tersebut, kita harus lakukan evaluasi dan tindakan berkelanjutan untuk memantau penurunan jumlah laka di titik blackspot tersebut”. Tambah Raden.

Hal tersebut juga didukung oleh Jasa Raharja Kepri, Irfan berpendapat bahwa kesadaran masyarakat adalah salah satu kunci utama dalam menurunkan angka kecelakaan khususnya di wilayah Kota Batam yang meningkat 10 % lebih dari tahun lalu. “Dilihat dari jumlah aktivitas penyerahan santunan yang lebih tinggi dibanding tahun lalu, menjadi perhatian bagi seluruh Stakeholder terkait untuk bersama-sama menekan jumlah angka kecelakaan lalu lintas terutama di titik Blackspot dan Troublespot wilayah Kota Batam, upaya-upaya pengurangan angka kecelakaan perlu segera dilakukan sehingga masyarakat lebih aman dan nyaman dalam berkendara dan berlalu lintas” ucap Irfan.

Irfan menyampaikan “Dalam upaya mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan dan jumlah laka di Batam ini khususnya, perlu dilakukannya kolaborasi program pencegahan bersama mitra FKLL dan mengevaluasi secara rutin kondisi lalu lintas Kota Batam agar mendapat solusi terbaik yang didapat”.

Irfan juga menambahkan “Tahun 2024 kami akan fokus penekanan jumlah kecelakaan dengan tindakan preventif melalui engineering seperti penyerahan sarana dan prasarana dan socio engineering seperti program PPKL (Pengajar Peduli Keselamatan Lalulintas), MUKL (Mobil Unit Keselamatan Lalulintas), Safety Campaign, Safety Riding, SMS Blast dan program lainnya

Semoga seluruh mitra kerja yang turut hadir dalam rapat koordinasi ini siap untuk bersinergi dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat serta kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan dan juga jumlah korban laka yang mengalami musibah di wilayah Kota Batam.[]