KORPORATNEWS.COM, Jakarta – Proyek Adhi Karya (ADHI) terus dikembangkan tak hanya di dalam negeri tapi juga ke negara tetangga.

Dalam waktu dekat, proyek Adhi Karya akan digarap di Negara Filipina, yaitu pembangunan Light Rail Transit (LRT) senilai Rp5 triliun.

Rencananya proyek Adhi Karya di Filipina ini akan ditandatangani bulan Maret 2023 setelah perusahaan ini ditunjuk sebagai pemenang tender.

Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto mengatakan setelah kontrak proyek LRT ini ditandatangani, barulah ADHI bisa memulai groundbreaking atau peletakan batu pertama.

“Adhi Karya sudah ditunjuk sebagai pemenang tender dan tinggal menunggu penandatanganan kontrak di bulan ini. Kita harapkan tidak mundur dari Maret agar pengerjaannya bisa langsung dimulai,” ujar Farid di Gedung MTH 27 Office Suites, Rabu (1/3/2023).

Farid menjelaskan proyek Adhi Karya berupa LRT ini terdiri dari dua paket pengerjaan dan pembiayaan proyeknya berasal dari APN maupun government-to-government (G2G).

Menurutnya pembiayaan proyek akan difasilitasi oleh Asian Development Bank (ADB), dimana Adhi Karya akan mendapatkan uang muka untuk pembangunan awal.

Selanjutnya pembiayaan dari ADB akan dibayarkan rutin setiap bulan dengan menyesuaikan pengembangan proyek LRT tersebut.

“Proyek ini ada dua paket, dan di awal kita mendapat uang muka untuk memulai pembangunan. Jadi modal yang kita keluarin nggak banyak karena ada uang muka yang diberikan,” jelasnya.

Farid menambahkan Filipina adalah negara di Asia Tenggara yang bisa menjadi mitra strategis ADHI, terlebih saat ini Filipina sedang membangun infrastruktur transportasi umum.

Sementara Adhi Karya merupakan BUMN yang sudah berpengalaman mengerjaan proyek LRT, baik berupa kereta elevated maupun underground.

“Kebetulan kami sudah punya pengalaman pengerjaan LRT, jadi kita bisa merambah ke pasar internasional dengan langkah awal dari proyek di Filipina ini,” jelasnya.

Farid mengatakan, setelah proyek LRT Filipina ini rampung, perseroan akan mengembangkan kemampuan SDM yang siap berhadapan dengan budaya maupun hukum di negara lain.

Dengan begitu proyek Adhi Karya di pasar internasional bisa berjalan secara bertahap yang dimulai dari negara tetangga di ASEAN.

“Saat ini kita cari yang berdekatan dengan Indonesia, dengan pembangunan proyek di Filipina kita tentunya sudah bisa menunjukkan kemampuan di kancah internasional,” tandasnya.

Sementara Direktur Operasi I PT Adhi Karya, Suko Widigdo mengatakan proyek LRT ini menjadi langkah awal penguatan pasar internasional.

Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp5 triliun yang terbagi dalam dua paket yang akan ditandatangani dalam waktu dekat. []