KORPORATNEWS.COM, Jakarta – Distribusi Minyakita masih menjadi isu hangat setelah ditemukannya stok minyak goreng itu mengendap di gudang dalam jumlah besar.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) bahkan meminta BUMN Perum Bulog untuk mengambil alih distribusi Minyakita secara nasional.
Permintaan ini berupa distribusi Minyakita sebanyak 7 juta liter mulai Februari ini sampai Maret mendatang ke seluruh daerah di Indonesia.
Bapanas berharap Perum Bulog dapat mengatasi kelangkaan stok minyak goreng bersubsidi itu dan menekan harga jualnya tetap pada batas harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan penugasan secara resmi dari pemerintah.
Menurutnya, pabrik yang memproduksi Minyakita juga belum ditunjuk sebagai penyuplai stok ke Bulog, sehingga permintaan tersebut belum bisa berjalan.
“Jadi secara real untuk distribusi Minyakita kami (Bulog) belum,” ujar pria yang akrab disapa Buwas ini.
Menurutnya, Holding BUMN Pangan atau ID FOOD bisa membantu penyaluran minyak goreng ini karena sudah memiliki jaringan di seluruh daerah.
Mantan Kabareskrim Polri ini juga menyatakan kelangkaan dan tingginya harga Minyakita di pasaran karena adanya mafia minyak goreng yang memonopoli penjualan.
Menurutnya, praktik yang dilakukan para mafia ini tidak jauh beda pada komoditas beras dan mengakibatkan operasi pasar gagal yang dilakukan pemerintah gagal menekan naiknya harga di level konsumen.
Sebelumnya, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo mengatakan hingga saat ini belum jelas distributor mana yang bertugas sebagai penyalur Minyakita.
Meski begitu ia menyatakan bahwa mekanisme distribusi Minyakita sudah ditetapkan oleh pemerintah, hanya tinggal penunjukan distributor saja.
“Tetapi kami harus lihat penugasannya seperti apa dan siapa yang ditunjuk,” ujarnya.
Semetara Sekretaris Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan pihaknya justru belum mendapat informasi resmi terkait penugasan sebagai distributor Minyakita.
Namun sebagai perusahaan milik negara, Bulog akan siap mendistribusikan pasokan minyak goreng bersubsidi tersebut jika nantinya permintaan tersebut sudah disampaikan.
Bapanas juga telah bertemu dengan produsen Minyakita tersebut dan ditetapkan bahwa penyaluran ke BUMN Pangan sebanyak total 29 juta liter per dimulai dari Februari-Maret ini.
Stok yang akan disalurkan terdiri dari 18 juta liter minyak goreng curah dan 11 juta liter berbentuk kemasan, dengan pembagian 22 juta liter untuk ID Food dan 7 juta liter untuk Bulog. []