KORPORATNEWS.COM, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan sejumlah program usai dipercaya lagi menjabat menjadi orang nomor 1 di BUMN. Erick dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Minggu lalu (21/10) bersama puluhan menteri lainnya.

Salah satu program yang diusung Erick adalah perampingan BUMN. Jumlah BUMN akan dipangkas menjadi hanya 30 BUMN untuk meningkatkan efektifitas dan daya saing ke depannya.

“Salah satunya mungkin kalau kami dari BUMN, kita lihat salah satunya bagaimana peran kerjasama kita dengan swasta, harus terus ditingkatkan, sejalan dengan transformasi blueprint kita jumlahnya BUMN hanya 30, menuju ke sana,” kata Erick di Kementerian BUMN, belum lama ini.

Dengan begitu diharapkan pasar akan semakin terbuka dan terjadi keseimbangan. Ia juga memastikan keberpihakan pemerintah kepada UMKM agar didorong terus berkembang.

“Artinya apa? Dengan market yang terbuka, keseimbangan itu terjadi, antara swasta, UMKM, dan juga investasi luar maupun dalam negeri, ini yang kita coba seimbangkan. Tapi kita pastikan keberpihakan kepada UMKM harus didorong terus, karena itu jadi fondasi yang kita lihat,” imbuhnya.

Ia lalu menyoroti jumlah entrepreneur yang hanya berjumlah 3,4% dari populasi, jauh lebih rendah dari negara lain yang bisa sampai 5-8%. Erick berharap peran BUMN bisa didorong untuk membuat entrepreneur naik kelas, serta mendorong kerja sama dengan pihak swasta.

“Yang lainnya kita terus membangun ekosistem,swasembada pangan, walaupun kita men-support Menteri Pertanian, karena kita ada pupuk, mesti tepat waktu, sasaran, apalagi juga ada digitalisasi,” tutur Erick.

Untuk energi baru terbarukan, sebut Erick, saat ini sudah banyak investasi yang masuk, misalnya dari Pertamina hingga PLN. Erick menilai hilirisasi menjadi program yang tidak terhindarkan dan sejalan dengan visi Presiden Prabowo. []