KORPORATNEWS.COM, Jakarta – Anggaran infrastruktur resmi dihentikan untuk sementara waktu. Menyusul keputusan yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan. Lantas bagaimana dengan bisnis BUMN Karya?
PT Wijaya Karya Gedung Tbk (WEGE) melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk fokus pada segmen gedung dan perkantoran.
Corporate Secretary WEGE, Purba Yudha Tama, menyatakan bahwa jika keputusan ini diterapkan secara resmi, perusahaan akan menyesuaikan strategi bisnisnya untuk memperluas proyek pembangunan gedung dan perumahan.
“Jika terjadi pergeseran anggaran dari pemerintah yang sebelumnya dialokasikan untuk infrastruktur, kami akan mengubah strategi kami dan menyasar proyek-proyek yang dikelola oleh BUMN maupun swasta,” ujarnya.
Yudha menambahkan bahwa perusahaan akan berpartisipasi dalam program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan 3 juta rumah.
“Ini adalah peluang bagi kami. Jadi, jika ada pergeseran anggaran, di satu sisi kami melihat peluang di sektor gedung dan perumahan,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman aktif mengundang WEGE untuk berpartisipasi.
“Sebelumnya, tim Transisi juga sering mengundang kami untuk menjajaki kerjasama. Beberapa kolaborasi dengan Kementerian BUMN juga telah mengundang kami untuk membahas kemungkinan kerjasama di masa depan,” ungkapnya.
Perusahaan juga menawarkan teknologi modular yang dapat mempercepat proses pembangunan rumah, sehingga lebih efisien dari segi biaya.
“Kami telah menawarkan beberapa program, termasuk rumah modular. Konsepnya adalah keberlanjutan, ramah lingkungan, dan harga yang kompetitif,” jelasnya.
Dari program 3 juta rumah tersebut, ia berharap WEGE dapat mengerjakan sekitar 10% dari target tersebut. “Jika kami mendapatkan porsi 10%, itu sudah cukup signifikan bagi kami,” tutupnya. []