KORPORATNEWS.COM, Jakarta – Angkutan barang PT KAI menjadi salah satu sumber pendapatan utama perusahaan selain angkutan penumpang.
Untuk itu, pihak perseroan terus mengoptimalkan jumlah angkutan barang PT KAI agar bisa naik setiap tahunnya.
Di tahun ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan total angkutan barang bisa mencapai 63 juta ton atau naik sekitar 8 persen dibanding realisasi tahun 2022.
Sepanjang tahun 2022, PT KAI mengakut sebanyak 58 juta ton angkutan barang, naik 15 persen dari capaian tahun 2021 yaitu 50,26 juta ton barang.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus, menjelaskan komoditas barang yang mengalami peningkatan tertinggi adalah batu bara dari 38,3 juta ton menjadi 45,4 juta ton atau naik 18 persen (YoY).
Kemudian angkutan peti kemas yang naik 716 ribu ton, dari 4,1 juta ton menjadi 4,8 juta ton (17 persen).
“Kenaikan positif juga terjadi pada beberapa komoditas lain, seperti bahan bakar minya, semen, barang retail, dan lainnya,” kata Joni dikutip dari keterangan resminya, Kamis (23/2/2023).
Menurutnya, angkutan barang PT KAI memang menjadi andalan perusahaan di saat angkutan penumpang sempat mengalami penurunan akibat pandemi.
Namun sejak tahun lalu Joni menyebut segmen angkutan penumpang sudah kembali normal semenjak pemerintah mencabut status PPKM.
Sebelumnya perseroan telah menambah gerbong barang serta rute perjalanan yang terbukti meningkatkan angkutan barang PT KAI secara berkala.
“Penggunaan kereta barang semakin diminati karen ada banyak keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, dan bebas pungli,” ujarnya.
PT KAI juga memastikan proses angkutan dari muat hingga bongkar dikelola oleh SDM yang professional sehingga tidak perlu khawatir adanya kerusakan barang.
BUMN transportasi ini juga berkomitmen untuk terus berinovasi guna meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang PT KAI di tahun-tahun mendatang.
Bahkan PT KAI sedang mengembangkan berbagai sarana dan prasarana untuk meningkatkan potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru.
Perseroan juga mengembangkan stasiun yangmenyediakan jasa gudang transit berbasis rel hingga sistem aplikasi yang memudahkan mitra untuk memonitor pergerakan barangnya secara real time.
“Di tahun 2027 kami menargetkan volume angkutan barang bisa mencapai 105 juta ton. Maka kami menghadirkan layanan logistic dengan biaya yang kompetitif dan menekan dampak kemacetan, polusi, serta kerusakan jalan,” kata dia.
Joni menyatakan, kelebihan angkutan kereta adalah adalah kapasitasnya yang sangat besar, dengan volume 50 ton per 1 gerbong.
Maka untuk satu perjalanan KA dengan rangkaian 60 gerbong, bisa mengangkut 3 ribu ton sekaligus, atau setara dengan muatan 120 mobil truk. []