KORPORATNEWS.COM, Jakarta – Kinerja PT Pelindo setelah dimerger di tahun 2021 terus menunjukkan hasil yang positif.

Dalam dua tahun terakhir, kinerja PT Pelindo berhasil meraup laba bersih yang meningkat dan memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan negara.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pada tahun 2021 konsesi Pelindo mencapai Rp,360 miliar dan di tahun 2022 melonjak di angka Rp473 miliar.

Untuk Penerimaan negara bukan pajak (PNBP), BUMN ini menyalurkan dana Rp157 miliar di tahun 2021 dan naik lagi menjadi Rp173 miliar di tahun 2022.

Sementara dari Pajak Penghasilan (PPh) Holding BUMN Pelabuhan ini menyetor Rp1,81 triliun, dan dividennya meroket dari Rp560 miliar pada 2021 menjadi Rp1,317 triliun di 2022.

“Hasil positif ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak, mulai dari direksi, komisaris, dan seluruh pegawai yang tersebar di berbagai daerah,” ujar Erick Thohir, dari siaran pers Kementerian BUMN, Jumat (20/1/2023).

Erick menyebut total kontribusi yang disalurkan Pelindo ke kas negara selama dua tahun terakhir sudah mencapai Rp6 triliun.

Ia optimis angka ini masih bisa lebih tinggi lagi, dan ditargetkan di 2025 kontribusi Pelindo kepada negara bisa lebih dari Rp20 triliun.

Menurut Erick, penggabungan atau merger PT Pelabuhan Indonesia sudah terbukti mampu meningkatkan posisi BUMN ini sebagai salah satu operator terminal petikemas terbesar di dunia.

Namun Erick menyebut bahwa capaian kinerja PT Pelindo ini tidak akan terwujud tanpa adanya keikhlasan dari semua pihak untuk menjadi satu bagian dalam mengoptimalkan potensi pelabuhan di tiap daerah.

Kedepannya, Erick berpesan agar segenap jajaran Pelindo terus melakukan standarisasi kompetensi di semua cabang guna menghadapi tantangan ke depan.

Standarisasi SDM dan pelayanan pelabuhan dilakukan melalui program pelatihan untuk meningkatkan equity story, optimalisasi aset, digitalisasi, dan peningkatan capability human capital.

“Standarisasi ini akan meningkatkan kualitas pelayanan dan ini harus terus berlanjut. Efisiensi dan core competence di masing-masing unit bisnis juga harus dijalankan agar bisa menjadi pemain besar dalam industri pelabuhan dunia,” ungkapnya.

Ia memaparkan, merger Pelindo tak hanya berhasil memperkuat finansial dan efisiensi operasional, tapi juga mengoptimalkan sinergisitas antarpelabuhan dan jaringan pelayaran yang terintegrasi.

Berbagai sinergi ini yang kemudian mendorong efisiensi rantai pasok serta menekan biaya logistic di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah timur.

Meski belum genap dua tahun dimerger, mantan Presiden Inter Milan ini mengaku sudah cukup puas dengan kinerja PT Pelindo yang terus meningkat.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran di pusat dan seluruh cabang di daerah, kita harus berani fight agar menjadi pemain besar dalam industri Pelabuhan,” tandasnya. []