KORPORATNEWS.COM, Jakarta – KUR Bank DKI yang disalurkan kepada pelaku usaha sepanjang tahun 2022 mencapai Rp1,15 triliun.
Dana Kredit Usaha Rakyat atau KUR Bank DKI ini disalurkan kepada 6.023 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Penyaluran KUR Bank DKI ini dinilai telah memberikan dampak positif bagi perluasan akses permodalan UMKM dan mendorong pelaku UMKM ‘naik kelas’.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, selain berupaya meningkatkan akses pembiayaan, pihaknya juga memberdayakan dan mendampingi UMKM untuk terus tumbuh.
“Penyaluran KUR Bank DKI tahun lalu lebih dominan di industri UMKM, sektor perkebunan, peternakan, perikanan, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar. KUR juga banyak tersalur untuk menopang produk-produk unggulan di dalam negeri,” kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (20/1/2023).
Fidri Arnaldy menyatakan, KUR Bank DKI yang disalurkan di segmen usaha kecil dan menengah sesuai amanat pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Bahkan di tahun 2023, pemerintah terus mendorong peningkatan modal bagi UMKM dengan meluncurkan Program KUR berbasis kelompok usaha atau klister.
Penyaluran KUR berbasis klister ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan perekonomian nasional di tengah proyeksi ketidakpastian kondisi ekonomi global pada 2023.
“Sebagai salah satu bank penyalur yang dilibatkan Kementerian Koperasi dan UKM, kami berkomitmen penuh untuk memaksimalkan penyaluran KUR, salah satunya dengan menyediakan layanan berbasis digital agar mudah diakses masyarakat,” tandasnya.
Untuk diketahui, Program KUR klister telah dirilis Presiden Joko Widodo pada Desember 2022 dan diharapkan dapat terserap sebanyak-banyaknya.
Di tahun 2015, pemerintah telah merilis program KUR Skema Subsidi Bunga, dan dalam tujuh tahun terakhir penyalurannya sudah mencaai Rp1.300 triliun.
Sementara di tahun 2022, total penyaluran KUR dari berbagai bank sudah mencapai Rp348,47 triliun dan diberikan kepada sekitar 7,2 juta pelaku usaha.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi mengatakan, saat ini pihaknya juga fokus mengembangkn digitalisasi pasar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Baru baru ini Bank DKI melaksanakan program digitalisasi di Pasar Ciracas dengan menyediakan ekosistem pembayaran melalui aplikasi JakOne Abank, implementasi QRIS, hingga digitalisasi pembayaran di fasilitas lainnya.
“Berbagai layanan ini kami harapkan bisa mendorong penerapan transaksi non-tunai dalam lingkungan pasar. Progam ini juga dapat mendukung sektor UMKM melalui JakOne Mobile sebagai super apps dengan berbagai layanan digital,” jelasnya.
Menurutnya, Aplikasi ini bisa memenuhi berbagai kebutuhan transaksi harian pedagang dan pengunjung pasar, mulai dari belanja online, top up uang elektronik, bayar tagihan pajak dan retribusi hingga Scan by QRIS.
Arie menyebutkan, digitalisasi pasar akan memperluasan inklusi keuangan di wilayah Jakarta dan menjadi solusi dalam menghadirkan akses yang lebih mudah dalam mendapatkan permodalan bagi para pelaku usaha. []