KORPORATNEWS.COM, Jakarta – PT PLN (Persero) berhasil merealisasikan Penyertaan Modal Negara untuk melistriki 100 desa dan 130 dusun di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah sepanjang hingga tahun 2023. Program listrik desa (lisdes) ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk menghadirkan listrik di desa 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan mewujudkan energi berkeadilan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan pihaknya akan terus mendukung program pemerintah untuk terus menghadirkan listrik ke seluruh nusantara khususnya di wilayah 3T.

“Ini adalah wujud nyata hadirnya negara dalam mewujudkan energi listrik yang berkeadilan. Masyarakat yang berada di pelosok desa terpencil memiliki hak yang sama untuk menikmati energi listrik. Untuk itu, PLN akan terus berupaya mewujudkannya,” jelas Darmawan.

Kepala Subdirektorat Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) III Kementerian Keuangan RI, Sri Yuwono Hari Sarjito, dalam kunjungan evaluasi penggunaan dana PMN di perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulonprogo menyampaikan bahwa Kementeriannya berharap dana PMN yang diberikan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

“Tentunya pemerintah berkomitmen bahwa seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati listrik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Untuk itu pemerintah memberikan PLN dana PMN dan menugaskan untuk melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan dengan program listrik pedesaan,” ujar Sri Yuwono.

Sebelumnya, PLN menerima suntikan PMN dari Pemerintah di tahun 2021 untuk meningkatkan kemampuan perseroan membangun infrastruktur ketenagalistrikan. Termasuk diantaranya membiayai proyek distribusi dan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) untuk menunjang Program Lisdes PLN.

Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice President (EVP) Keuangan Korporat PLN Maya Rani Puspita menyatakan, PLN siap mendukung program Listrik Desa dari Pemerintah dengan memanfaatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Melalui program listrik pedesaan (lisdes), PLN terus membangun infrastruktur kelistrikan untuk menjangkau masyarakat di daerah tertinggal, terpencil dan terluar (3T).

Secara rinci, pada 2021 di wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, PLN membangun jaringan listrik bagi 62 Desa dan 92 Dusun dengan total 826 pelanggan. Kemudian, pada 2022 menambah 38 Desa dan 38 Dusun dengan total 688 pelanggan. Tak hanya itu, dalam kurun waktu 2 tahun PLN berhasil meningkatkan infrastruktur kelistrikan di kawasan pedesaan. Terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 34,24 kilo meter sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 72 kilo meter sirkuit (kms) dan gardu distribusi 3,85 Mega Volt Ampere (MVA).

“PLN berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu PLN berterima kasih atas dukungan pemerintah melalui dana PMN ini dapat membangun infrastruktur dan menyalurkan listrik sampai ke pelosok sehingga dapat mewujudkan energi yang berkeadilan,” kata Maya.

Hadirnya listrik berhasil membawa kebahagiaan bagi masyarakat. Poniyah, salah seorang warga Kelurahan Jatimulyo, Kulonprogo mengucapkan terima kasih kepada PLN, Pemerintah atas hadirnya listrik untuk desanya. Kini, ia dan warga desa tidak lagi khawatir untuk kebutuhan listrik harian mereka.

“Dulu kami nyalur listrik dengan tegangan yang naik turun. Bahaya juga karena pemasangannya tidak standar. Sekarang dengan adanya listrik masuk desa, kami sudah tidak nyalur, tiang listrik sudah sampai depan rumah kami,” ujar Poniyah.[]